Selasa, 23 Februari 2021

Kryptografi

 


Sejarah Kryptografi

Kriptografi berasal dari bahasa Yunani dengan memadukan dua kata, yaitu kryptos dan graphein. Kryptos berarti tersembunyi atau rahasia, sedangkan graphein memiliki arti menulis. Makna kriptografi secara harfiah ialah menulis secara tersembunyi untuk menyampaikan pesan-pesan yang perlu dijaga kerahasiaannya.

Di Indonesia, ilmu kriptografi atau bisa juga disebut kriptologi disebut juga dengan sandisastra. Tujuan dari ilmu kriptografi adalah melakukan berbagai upaya komunikasi antar individu atau kelompok secara aman tanpa kehadiran pihak-pihak yang tidak diinginkan. Pun salah satu tujuannya yang lain ialah menganalisis komunikasi yang sulit dipahami.

Kriptografi menurut catatan sejarah telah eksis sejak masa kejayaan Yunani atau kurang lebih sekitar tahun 400 Sebelum Masehi. Alat yang digunakan untuk membuat pesan tersembunyi di Yunani pada waktu itu disebut Scytale. Scytale berbentuk batangan silinder dengan kombinasi 18 huruf.

Pada masa Romawi, di bawah kekuasaan Julius Caesar, penggunaan kriptografi semakin intens karena pertimbangan stabilitas negara. Meski teknik yang digunakan tak serumit Yunani, namun untuk memahami pesan kriptografi dari masa Romawi terbilang cukup sulit untuk dikerjakan.

Berdasarkan aspek historis kriptografi di atas, baik kriptografi klasik maupun modern keduanya memiliki kesamaan prinsip yang besar dan tidak dapat disangsikan lagi, yakni tujuan kriptografi adalah keamanan. Itulah layanan yang disediakan kriptografi tanpa peduli dari masa mana kriptografi dibuat.

Melalui layanan keamanan yang disediakan oleh jenis kriptografi tersebut, berbagai teks penting dapat terjaga kerahasiaannya dan keotentikannya, sehingga antar pihak yang berkorespondensi bisa saling menaruh kepercayaan. Kecuali apabila teknik pembuatan kriptografi bocor ke pihak yang tidak dikehendaki.

Source : https://qwords.com/blog/pengertian-kriptografi/




Pengertian Kryptografi

Kriptografi adalah ilmu mengenai teknik enkripsi dimana “naskah asli” (plaintext) diacak menggunakan suatu kunci enkripsi menjadi “naskah acak yang sulit dibaca” (ciphertext) oleh seseorang yang tidak memiliki kunci dekripsi. Dekripsi menggunakan kunci dekripsi bisa mendapatkan kembali data asli. Probabilitas mendapat kembali naskah asli oleh seseorang yang tidak mempunyai kunci dekripsi dalam waktu yang tidak terlalu lama adalah sangat kecil.


Teknik enkripsi yang digunakan dalam kriptografi klasik adalah enkripsi simetris dimana kunci dekripsi sama dengan kunci enkripsi. Untuk public key cryptography, diperlukan teknik enkripsi asimetris dimana kunci dekripsi tidak sama dengan kunci enkripsi. Enkripsi, dekripsi dan pembuatan kunci untuk teknik enkripsi asimetris memerlukan komputasi yang lebih intensif dibandingkan enkripsi simetris, karena enkripsi asimetris menggunakan bilangan – bilangan yang sangat besar.

Source : https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-sejarah-kriptografi/




Jenis-Jenis Metode Kriptografi

Cryptography adalah sebuah enkripsi informasi yang telah diklasifikasikan menjadi tiga jenis metode yang berbeda.

Oleh karena itu, tugas seorang security engineer adalah untuk menentukan metode kriptografi apa yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan mereka.

Berikut ini adalah pemaparan mengenai jenis-jenis metode kriptografi yang perlu kalian ketahui:

1. Symmetric key cryptography

Jenis metode kriptografi yang pertama adalah symmetric key cryptography atau disebut juga sebagai kriptografi kunci rahasia. 

Dalam symmetric key cryptography, penerima dan pengirim informasi hanya menggunakan satu kunci untuk mengenkripsi dan mendeskripsikan pesan. 

Jenis kriptografi yang sering digunakan dalam metode ini adalah AES atau advanced encryption system.

Melansir Elprocus, pendekatan yang diterapkan melalui jenis tersebut sering dianggap lebih efisien dan lebih cepat dibanding metode lainnya.

Beberapa jenis kriptografi kunci rahasia lainnya adalah seperti berikut ini:

  • blok
  • blokir sandi
  • DES (Data Encryption System)
  • RC2
  • IDEA
  • Blowfish
  • Stream cipher

2. Public key cryptography

Menurut Indiatimespublic key cryptography adalah konsep perlindungan data yang paling revolusioner dalam kurun waktu 300 hingga 400 tahun terakhir. 

Lebih dikenal dengan kriptografi kunci publik, metode kriptografi ini memanfaatkan dua kunci yang saling berkaitan, yaitu kunci publik dan privat.

Meskipun kunci publik dapat didistribusikan secara bebas, jika mereka dipasangkan dengan kunci privat, kode enkripsi dan data dalam kunci tetap menjadi rahasia. 

Selain itu, public key cryptography dianggap lebih aman dan terjamin bila dibandingkan dengan symmetric key cryptography.

Jenis kriptografi yang sering digunakan dalam metode ini adalah RSA. Terlepas dari itu, ada beberapa jenis lainnya yang sering digunakan. Contohnya adalah seperti di bawah ini:

  • DSA
  • PKC
  • teknik kurva elips/elliptic curve techniques

3. Hash function

Meringkas informasi dan mengirimkan penjelasannya yang telah dirangkum adalah sistem kerja dari metode kriptografi hash function.

Jenis kriptografi ini mengandalkan persamaan matematika, di mana algoritma akan mengambil nilai numerik sebagai input dan menghasilkan pesan yang akan diringkas oleh hash

Metode ini tidak memerlukan kunci apa pun karena fungsinya telah disesuaikan untuk skenario pengiriman data satu arah. 

Ada berbagai macam putaran operasi hashing, dan setiap putaran menganggap input sebagai larik dari blok terbaru sehingga menghasilkan aktivitas putaran terakhir sebagai output.

Source : https://glints.com/id/lowongan/kriptografi-adalah/#.YDXA1egzbIU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar